Arsip Blog

Kamis, 20 November 2008

SETIAP ROH MENUJU SORGA

I Gede Adnyana, FDGAH Dunia Maya Sebagain besar dari kita mungkin bertanya, kemanakah kita setelah meninggal? Apakah yang akan terjadi pada roh orang yang telah maninggal? Apakah akan mendapat sorga atau neraka? Melalui artikel singkat ini saya mencoba berbagai pengalaman seputar perjalanan orang yang telah meninggal seperti mimpi yang pernah saya alami. Ketika seseorang telah menghembuskan nafas melalui sembilan lobang yang ada pada tubuh manusia maka ia akan mendapatkan dirinya telah berada dibalik pintu dimana terdapat sebuah taman dengan sebuah bangunan balai bertiang satu yang merupakan tempat peristirahatan Dewata. Jika selama hidupnya seseorang tidak bisa menempatkan dirinya, terutama tidak bisa menghormati yang lebih tua, lupa dengan tata krama, maka di tempat ini adalah tempat hukuman pertamanya. Sang roh karena ketidaktahuanya akan duduk diatas balai bertiang satu sambil menikmati taman yang indah. Tiba-tiba munculah sang penjaga yang amat garang memutar balai tersebut dengan sangat cepat sehingga siapapun yang duduk disana akan mabuk, mual dan muntah. Setelah turun dalam keadaan mabuk dan muntah lalu dipukuli dengan menggunakan gada. Ini adalah siksaan pertama bagi yang tidak tahu etika dan tatakrama. Berikutnya tibalah sang Roh di Paibon dimana ia akan memperoleh nasehat tentang perjalanan menuju padang penangsaran atau Hutan kegelapan. Bagi yang memilih jalan putih akan melewati padang penangsaran, yaitu berupa padang pasir yang amat kering dan tandus dengan hujan kristal yang amat tajam. Serpihan kristal itu tercipta dari airmata orang tuanya, semakin orang tuanya sedih dan dibuatnya menderita hujan kristalnya semakin banyak. Bagi yang berbakti pada orang tuanya luput dari serpihan kristal tajam. Bagi yang tak pernah berpuasa atau Bratha maka akan sangat kehausan dan kelaparan ditengah teriknya matahari. Bagi orang yang melaksanakan ilmu hitam akan mengambil jalur kiri dimana akan melewati hutan kegelapan, yang penuh duri dan pohon besar yang sangat menakutkan, dan sangat mengerikan seolah semua pohon yang berada dikegelapan itu berusaha meraih dan menariknya, rasa takut yang luar biasa dialami sang roh yang demikian. Ketika tiba diujung padang penangsaran maupun hutan kegelapan tibalah di sebuah bukit dengan pohon senjata (kayu curiga) yang menarik para roh untuk istirahat, karena disana terdapat sebuah pura yaitu pura padnga penangsaran. Begitu duduk dibawah pohon tiba-tiba tanaman menjalar penuh duri menjerat dan mengikat roh menempel pada batang pohon, lalu berjatuhanlah daun-daun yang sangat tajam. Setelah beranjak dari sana para roh menuruni bukit dan tibalah diperkampungan maya (tipuan), dimana penduduknya akan menyambut dengan ramah, mempersilahkan para roh untuk istirahat. Roh yang tertipu segera masuk kedalam rumah-rumah tersebut, dan begitu masuk ditangkap dan dipukuli dengan menggunakan gada. Sambil kesakitan berlarianlah sang roh sampai akhirnya menemukan Samudra. Inilah ujung dari siksaan, inilah yang ditunggu para roh, yaitu memperoleh penyucian dari Hyang baruna, sebagai jalan naik ke Sorga. Di sisni siksaan sang roh berakhir. Kisah ini diceritakan berdasarkan mimpi saya beberapa waktu sebelum ayahanda tercinta melaluinya. Om Santih, Santih, Santih, Om

Tidak ada komentar:

Vasudewah sarwam iti

“ Vasudewa h  sarwam iti ” Persaudaraan Semesta Oleh : I Gede Adnyana, S.Ag Prakata Pemirsa yang berbahagia, berbagai kejadian...